1 Samuel 15:1-6
Saul ditolak sebagai raja
15:1 Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN untuk mengurapi
engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu, dengarkanlah bunyi firman TUHAN.
15:2 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek
1 kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.
15:3 Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala
yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu
2 , lembu maupun domba, unta maupun keledai."
15:4 Lalu Saul memanggil rakyat berkumpul dan memeriksa barisan mereka di Telaim: ada dua ratus ribu orang pasukan berjalan kaki dan sepuluh ribu orang Yehuda.
15:5 Setelah Saul sampai ke kota orang Amalek, disuruhnyalah orang-orang menghadang di lembah.
15:6 Berkatalah Saul kepada orang Keni:
"Berangkatlah, menjauhlah, pergilah dari tengah-tengah orang Amalek, supaya jangan kulenyapkan kamu bersama-sama dengan mereka. Bukankah kamu telah menunjukkan persahabatanmu kepada semua orang Israel, ketika mereka pergi dari Mesir?" Sesudah itu menjauhlah orang Keni dari tengah-tengah orang Amalek.
1 Full Life: MEMBALAS APA YANG DILAKUKAN ORANG AMALEK.
Nas : 1Sam 15:2
Suku Amalek (yaitu, keturunan Amalek) menjadi suku pertama yang
menentang Allah dan bangsa Israel di padang gurun (Kel 17:8-13). Mereka
melambangkan kuasa kejahatan dan perlawanan kepada Allah, umat-Nya, dan
kebenaran-Nya. Tanggung jawab Saul ialah memusnahkan bangsa Amalek dan cara
hidup mereka yang jahat (ayat 1Sam 15:3). Di bawah kedok semangat
religius, Saul menolak untuk sepenuhnya menuruti perintah Allah mengenai
bangsa Amalek sehingga kemudian ia ditolak sebagai raja oleh Allah (ayat
1Sam 15:18-23).
2 Full Life: BUNUHLAH SEMUANYA ... KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU.
Nas : 1Sam 15:3
Kejahatan, kekejaman, dan pemberontakan bangsa Amalek sudah demikian
meluas sehingga penumpasan anak-anak yang menyusu adalah suatu tindakan
kemurahan. Perhatikan bahwa karena hebatnya kefasikan umat manusia pada
zaman Nuh, Allah dengan sedih mengambil keputusan untuk membinasakan semua
orang termasuk anak-anak dan bayi-bayi (Kej 6:5-7). Di sini Allah juga
memutuskan bahwa bangsa Amalek harus dimusnahkan. Lebih baik anak-anak
Amalek mati ketika masih bayi daripada hidup di bawah pengaruh kebejatan
dan kejahatan orang-tuanya.